Searching Movie Review
![]() |
| sumber berasal dari sini |
Ini untuk
pertama kali nya saya mereview film, film yang saya pilih untuk review adalah searching.
Saya menonton film ini saat mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan
Komunikasi di hari rabu tanggal 26 September 2018bersama teman-teman saya dan
dosen saya bernama mba Nanie Kania. Dari awal saya sangat ingin menonton film
ini karena banyak yang merekomendasikan bahwa film ini sangat bagus untuk di
tonton. Film searching sendiri adalah
film bergenre drama, mystery, dan thriller ini rilis pada tanggal 24 Agustus
2018. Film ini di sutradarai oleh Aneesh Chaganty dan di produseri oleh Sev
Ohanian, Natalie Qasabian, Adam Sidman. Lalu, di produksi oleh Sony Pictures. Para
pemainnya yaitu John Cho, Debra Messing, Michelle La, Thomas Barbusca.
Film ini
bercerita tentang keluarga David Kim yang diperankan oleh actor Korea-Amerika
Serikat John Cho yang hidup harmonis bersama sang istri bernama Pam dan anak
perempuannya bernama Margot Kim yang diperankan oleh Michelle La. Sang istri
pun didiagnosa kanker dan menjadi cobaan bagi keluarga Kim. Pam pun meninggal
dunia akibat penyakit ganas nya, meninggalkan David Kim dan Margot Kim.
Setelah
kepergian Pam, semua berjalan seperti biasa hingga akhirnya David Kim (John
Cho) menemukan putrinya Margot Kim (Michelle La) menghilang tanpa kabar.
Berbagai investigasi telah dilakukan hingga 37 jam tanpa hasil dengan bantuan
polisi dan detektif bernama detektif Vick yang diperankan oleh Debra Messing. David
Kim pun memutuskan melakukan pencarian melalui yaitu laptop putri nyayang
ditinggal kan oleh Margot Kim di kamar nya sendiri dengan mengganti password media
social putri nya Margot Kim dikarenakan semua account media social Margot Kim terkunci.
David pun memulai pencarian dengan mengganti password account facebook dan
email putri nya dan menghubungi teman-teman putri nya yang berteman dengan
Margot Kim di account Facebook nya secara satu persatu. Di era modern seperti
sekarang pastinya teknologi akan semakin canggih, David harus menemukan putrimnya
memalalui jejak digital, akhirnya ia mengetahui bahwa putrinya tidak baik-baik
saja seperti apa yang selama ini David pikirkan.
Setelah saya melihat konsep
cerita, kita akan melihat beragam layar komputer Windows, Mac, hingga ponsel
pintar iPhone.yang membuat kita seperti kita sedang mengakses internet atau
sedang menggunakan laptop dan smartphone kita. Membuat saya teringat dengan
film yang sebelumnya pernah saya tonton berjudul Unfriended. Maupun kedua
film ini mempunyai konsep cerita atau penampilan yang sama, tapi jelas kedua
film ini memiliki jalan cerita yang sangat berbeda. Tetapi menurut saya
dibandingkan film Unfriended, film searching ini dikemas lebih rapi,
terkonsep, terstruktur, mendetail, dan pasti nya membuat kita para penonton
penasaran dengan akhir cerita nya. Sempat awalnya saya terpikir akan pusing
menyaksikan layar komputer dan ponsel pintar, namun sebenarnya seru karena ini
menjadi keseharian kita di era modern saat kita mengakses internet di gadget
kita. Banyak macam-macam jokes atau candaan di internet yang biasa nya tidak
dimengerti orang tua akan membuat kita sebagai penonton tertawa.
Di
awal film pun, kita dibuat bernostalgia dengan tampilan windows yang saya rasa merupakan
tampilan windows pada era 2000-an. Lalu selain membuat kita bernostalgia pada
awal film dan membuat kita sangat penasaran dengan alur film selanjut nya, film
searching sendiri memberikan kita beberapa infomasi dan hal-hal yang sering
kita alami di kehidupan sehari-hari. Seperti saat David Kim mencari putri nya
Margot Kim. Secara tidak langsung, kita
diberi tau tentang bagaimana cara kita melacak informasi seseorang. Contoh nya,
saat David mencari informasi nomor telephone teman-teman Margot Kim satu
persatu lalu nomor telephone Derek dan lain nya.
![]() |
| Sumber berasal dari sini |
Lalu,
seperti yang saya bilang sebelum nya konsep atau sinematografinya jauh dari
kesan indah atau artistic, maupun biasanya kebanyakan orang merasa konsep
seperti ini terasa terganggu atau membuat pusing, tetapi saya yang awalnya
terpikir akan pusing saat menonton film ini. Tetapi akhirnya sangat terhibur
dengan konsep film seperti ini. Saya merasa terbawa ke dalam film dan merasa
saya sedang mencari Margot juga. Setelah itu di pertengahan film ada hal yang membuat
saya geli, saat mulai ramai Margot Kim diberitakan hilang dan mulai tersebar
keseluruh penjuru media social. Banyak teman-teman sekolah Margot Kim yang awal
ya mengaku tidak dekat dengan Margot Kim mulai mengaku-ngaku jika mereka dekat
dengan Margot Kim . Terlihat juga bahwa teman-teman Margot Kim mencari
perhatian dan mencari keuntungan di media social dengan menggunakan kasus
hilang nya Margot sebagai wadah nya. Apa yang dilakukan teman-teman Margot Kim
sering terjadi di kehidupan nyata kita saat anak-anak muda atau bahkan orang
menggunakan social media menjadi ajang mencari perhatian dan keuntungan
pribadi.
![]() |
| Sumber berasal dari sini |
Selanjut nya, film searching sendiri mengingat kita dengan sisi gelap
dari internet, dimana saat Margot Kim menggunakan account media sosial your cast, saat Margot Kim berkomunikasi
dengan orang asing yang mempunyai nama account fish_n_chips dan mengaku
sebagai pelayan bernama Hannah dan memiliki kisah seperti Margot, yaitu ibu nya
yang mengidap penyakit kanker. Hal itu membuat Margot Kim melakukan semua hal
untuk menolong Hannah yang mengaku juga harus putus sekolah untuk biaya
pengobatan ibu nya. Terakhir dan terpenting pastinya untuk kita semua terlebih
orang tua, dari film ini kita mendapat pesan bahwa di era dua dunia nyata dan
dunia maya orang tua perlu punya hubungan yang kuat dan komunikasi yang sehat
dengan anak dan selalu mengawasi dari jauh maupun dekat pergaulan anak nya.



Comments
Post a Comment